Muktamar NU Ke-34 Lampung: KH Miftachul Akhyar Kembali Jadi Rais Aam PBNU

Maarif Online Banyuwangi - Berdasarkan hasil musyawarah para anggota ahlul halli wal aqdi (AHWA) pada Muktamar ke-34 di Lampung yang diumumkan pada Jumat (24/12/21) dini hari. KH. Miftahul Akhyar kembali terpilih sebagai Rais Aam PBNU masa khidmat 2021-2026. Keputusan hasil musyawarah AHWA tersebut disampaikan oleh Prof. KH Zainal Abidin yang merupakan salah satu anggota AHWA terpilih yang berasal dari Sulawesi Tengah.

“Alhamdulillah AHWA bahwa yang menjadi Rais Aam untuk PBNU 2021-2026 al mukarram KH Mifthacul Akhyar,” kata KH Zainal Abidin di Gedung Serba Guna Universitas Lampung (UNILA).

Setelah pada akhrinya musyawarah disepakati bersama, dan para AHWA pun mengakhiri pertemuan dengan tetap penuh kekeluargaan, keadaban dan akhlakul karimah.

Baca Juga : Supervisi Akbar Lembaga Pendidikan Maarif NU Banyuwangi di Kecamatan Gambiran dan Tegalsari

“Mudah-mudahan hasil musyawarah AHWA ini membuat NU dalam memasuki satu abad kedua ini terus semakin baik lagi’’ imbuhnya.

Diharapkan Rais Aam fokus di dalam pembinaan dan pembangunan NU ke depan. Harapan kepada KH. Mifthacul Akhyar nanti dapat menggerakkan dan memberdayakan anggotanya sampai tingkat paling bawah. KH. Mifthacul Akhyar lahir pada tahun 1953 merupakan putra dari KH. Abdul Goni, pengasuh dari Pondok Pesantren Akhlaq Rangkah, Surabaya. Pada saat ini beliau menjadi pengasuh di Pondok Pesantren Mifthacus Sunnah, Surabaya.

Dalam muktamar ke-34 kali ini, sidang pleno menetapkan hasil tabulasi sembilan anggota AHWA terpilih, yakni (1) KH Dimyati Rois dengan perolehan suara 503, (2) KH Ahmad Mustofa Bisri dengan perolehan 494 suara, (3) KH Ma’ruf Amin dengan perolehan 458, (4) KH Anwar Manshur dengan perolehan suara 408, (5) TGH Turmudzi Badaruddin dengan perolehan suara 403, (6) KH Miftachul Akhyar dengan perolehan suara 395, (7) KH Nurul Huda Jazuli dengan perolehan suara 385, (8) KH Ali Akbar Marbun dengan perolehan suara 309, dan (9) KH Zainal Abidin dengan perolehan suara 272.

Muktamar NU  dan musyawarah telah usai dengan penuh kekeluargaan, keakraban dan ajlakul karimah.

Editor  : Slamet